Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Template

Powered by Blogger

Selasa, 31 Agustus 2010

PPM Kibarkan Merah Putih Di Selat Malaka





VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap berada di garis paling depan bila akhirnya Indonesia menyatakan perang dengan Malaysia. Pernyataan SBY ini terkait sengketa perbatasn RI-Malaysia di Perairan Ambalat.

"Kalau memang pilihan bangsa ini perang, ya perang. Saya akan berada di paling depan, bukan yg paling belakang," kata SBY saat membuka acara Rapat Pimpinan Nasional Pemuda Panca Marga di Jakarta, Selasa, 23 Juni 2009.

Meski demikian, lanjut SBY, Indonesia harus lebih rasional dalam setiap mengambil keputusan. SBY pun menggarisbawahi dan menjamin bahwa yang terpenting adalah tidak ada wilayah yang lepas dari Indonesia.

"Namun bila kita memilih perang, kita harus mengeluarkan anggaran untuk perang. Belum lagi adanya korban jiwa. Untuk apa adanya perjanjian dengan negara-negara ASEAN kalau ada perang antar-negara ASEAN sendiri," ujar SBY.

Atas dasar itulah, SBY akhirnya mengambil keputusan untuk melalui jalan berunding dengan Malaysia. Dalam perundingan itu, pemerintah tetap memegang prinsip dalam kedaulatan adalah harga mati. "Kita punya keyakinan itu adalah milik kita," ujar SBY.
ismoko.widjaya@vivanews.com

Read More......

Protes Arogansi Malaysia, PPM Kibarkan Merah Putih Di Selat Malaka

Gardunews, Batam: Protes terhadap arogansi Malaysia kepada Negara Republik Indonesia terus mengalir di Indonesia. Di Batam, Kepulauan Riau, ratusan pemuda yang tergabung dalam Pemuda Panca Marga atau PPM mengibarkan bendera merah putih di Selat Malaka, yakni perairan perbatasan antara Malaysia dan Indonesia, Sabtu (28/8).

Puluhan pemuda yang tergabung dalam organisasi Pemuda Panca Marga atau PPM, turun ke Selat Malaka untuk mengibarkan bendera merah putih, aksi ini bertujuan untuk menunjukkan kepada Malaysia bahwa pemuda Indonesia siap untuk mempertahankan Kedaulatan Repbulik Indonesia. Aksi ini mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan polisi polair polda Kepri dan polresta Barelang.

Dalam pernyataan sikapnya, PPM meminta agar pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap Malaysia, mereka berpendapat aragonsi Malaysia telah keterlaluan, dari penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia, pencurian ikan, pencurian budaya dan karya anak bangsa sampai penahanan sepihak aparat petugas kementrian kelautan dan perikanan beberapa waktu lalu.


Baca Selengkapnya : Silahkan klik disini

Read More......

Selasa, 24 Agustus 2010

Pertempuran BOJONGKOKOSAN

Perang Konvoi Pertama

Tentara Inggris salah satu negara pemenang PD II mengemban misi internasional sekutu yaitu: perlucutan dan pemulangan tentara Jepang, serta pengiriman perbekalan dan pemulangan APWI. Khusus mengenai urusan di bekas Hindia Belanda mereka membentuk AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies).

Hilir mudiknya konvoi sekutu Jakarta-Bandung yang melewati Sukabumi tidak menghiraukan kesatuan-kesatuan TKR di wilayah yang dilewati. Padahal misi AFNEI harus melibatkan TKR. Akhirnya TKR Resimen III Sukabumi di bawah Letkol Soekardi waktu itu masih 29 tahun ingin memberi pelajaran kepada Sekutu. Dilakukanlah herdislokasi empat Batalyon.

Konvoi perbekalan APWI yang dikawal Batalyon 5/9 Jats (Satuan tentara Inggris yang berasal dari Punjab-India) terdiri dari 150 truk yang dikawal Tank Sherman, Panser Wagon dan Brencarrier tanggal 9 Desember 1945 sore memasuki Cicurug. Kepala konvoi mendapat serangan pertama di Bojongkokosan di antara dua tebing, sedangkan ekor konvoi berada di Cicurug mendapat serangan setelah timbul kepanikan. Akibat penyergapan tersebut keesokan harinya tanggal 10 Desember pagi-pagi RAF memborbardir Cibadak untuk balas dendam. Bombardemen berlangsung hingga pukul 16.00. Dalam buku The Fighting Cock (Doulton, 1951) disebutkan bahwa ini merupakan serangan udara paling dahsyat dalam “perang” di Pulau Jawa. Adapun Batalyon Jats yang tersisa menyatukan diri dan beristirahat di tengah kota Sukabumi.

Pada tanggal 11 Desember 1945 Markas Sekutu di Cimahi mengirim balabantuan Batalyon 3/3 Gurkha Rifles. Tetapi pasukan ini dihadang Batalyon III di sepanjang Jalan Raya Cianjur yang menggunakan taktik “Hit and Run” dengan disiplin tinggi. . . .


Baca selengkapnya : silahkan klik disini

Read More......

Pertempuran anu teu saimbang


Kajadian pertempuran anu teu saimbang di Bojongkokosan, Sukabumi,
ngalawan tangtara KNIL anu nangkod ka tangtara Sekutu jadi kayakinan
sababaraha urang sajarawan yen eta kajadian teh leuwih ronglah
tinimbang kajadian 10 November 1945 di Surabaya, boh dina sumanget
bakorban keur lemah cai oge manfaatna keur rahayat Indonesoa
sagemblengna.


Baca Selengkapnya : Silahkan klik disini

Read More......

Palagan Sukabumi - Cianjur

Bleg bumi, bleg langit
Baginda pangeling-ngeling
Baya-baya na ku aya
Da jalmana ge teu aya
Anging Allah nu aya

(Pepatah ayahanda R. Didi Soekardi kepada Eddie Soekardi)

Seandainya Eddie Soekardi dan adiknya Harry Soekardi tidak diculik Kempetai dari rumah kediamannya di Gang Ijan Bandung untuk dijadikan tentara PETA (Pembela Tanah Air), mungkin pimpinan penyerangan konvoi di Sukabumi-Cianjur bukanlah mereka. Mereka dikirim ke Bogor untuk digembleng menjadi calon perwira PETA. Ide pembentukan PETA sendiri berdasarkan perundingan rahasia antara Otto Iskandar Dinata, Iyos Wiriaatmaja, dan R. Gatot Mangkupraja. Mereka berpikiran jauh ke depan bahwa bangsa Indonesiamemerlukan kader-kader militer kelak. Pada tanggal 7 September 1943 Gatot Mangkupradja mengirim surat kepada penguasa militer Jepang agar bangsaIndonesia diperkenankan membantu Jepang di garis depan. Kemudian pada tanggal 3 Oktober 1943 Letnan Jenderal Kumakici Harada memaklumkan pembentukan PETA (hal 36).

Baca selengkapnya : Silahkan klik disini

Read More......

Jumat, 20 Agustus 2010

Documentasi Pertempuran Bojong Kokosan

Read More......

Pertempuran Bojong Kokosan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertempuran Bojong Kokosan adalah pertempuran yang terjadi ketika konvoi tentara Inggris (Sekutu) yang hendak memperkuat pasukannya di Bandung disergap para pejuang Indonesia di Bojong Kokosan, Sukabumi.

Penyergapan

Kabar yang diterima para pejuang menyebutkan bahwa pasukan Sekutu yang hendak menuju Bandung 'hanya' terdiri dari seratusan orang yang dikawal beberapa kendaraan lapis baja dan persenjataan modern. Sekitar pukul 15.00, kendaraan pengawal konvoi Sekutu terjebak lubang yang disiapkan oleh para pejuang di jalan yang diapit dua tebing di Bojong Kokosan. Pertempuran sengit ini terjadi selama sekitar dua jam, sebelum akhirnya tentara Sekutu bisa melanjutkan perjalanannya, meskipun sepanjang jalan masih terjadi tembak-menembak. Desa-desa di sekitar arena pertempuran yang ditinggalkan ini kemudian dibombardir oleh pasukan udara Kerajaan Inggris (Royal Air Force).

Jumlah korban

Penyergapan tentara yang dikawal beberapa kendaraan lapis baja jenis Stuart ini menewaskan 50-an tentara Inggris dan melukai seratusan lainnya, sementara 30-an lainnya hilang. Banyaknya korban di pihak Inggris menimbulkan perdebatan di Parlemen Inggris dan mengundang perhatian dunia

Read More......

Pertempuran BOJONGKOKOSAN


pertempuran BOJONGKOKOSAN yang tidak terlalu di kenal dalam buku sejarah nasional ini rupanya berefek sangat besar baik bangsa indonesia maupun pihak sekutu.
peristiwa penyergapan tentara sekutu oleh para pejuang di desa BOJONGKOKOSAN rupanya memberi inspirasi dan menambah motivasi para pejuang di bandung dalam melawan tentara sekutu hingga akhirnya timbul perìstwa bersejarah lain nya yaitu BANDUNG LAUTAN API.
Sementara di inggris sana sebagai DEDENGKOT, tentara sekutu langsung terjadi kehebohan karena jumlah korban yang jatuh di pihak sekutu di anggap cukup besar dan salah satu yang tewas ada seorang perwira tinggi tentara kerajaan inggris.
terjadi perdebatan di parlemen inggris yang juga menarik perhatian dunia.
akhirnya inggris membalas perbuatan para pejuang tersebut dengan menugaskan angkatan udaranya untuk membombardir kawasan CIBADAK dan CISAAT.

Peristiwa memang kalah terkenal jika di bandingkan dengan peristiwa 10 november di SURABAYA namun bagi masyarakat sekitar kejadian tersebut lebih nyata karena masih ada beberapa orang yang mengalami langsung peristiwa tersebut yang tidak jemu-jemu menceritakan kembali kisah heroik tersebut kepada anak-anak muda.


Baca selengkapnya : Silahkan Klik Disini

Read More......

Sabtu, 14 Agustus 2010

Agresi Belanda ke 2




AGRESSI KE II : 19 Desember 1948
Tanggal 19 Desember 1948, jam 06.45 pagi di atas lapangan terbang Maguwo Yogyakarta. Lampu hijau di pintu pesawat C-47 Dakota menyala dan dispatcher (pemberi izin) berteriak: GO...GO...GO...! Pendaratan udara dimulai. Setelah hiruk-pikuk di dalam pesawat saat melompat, pasukan Para ini mendengar tembakan perlawanan dari segala penjuru dari arah bawah. Penerjun ini hanya sebentar dan dilakukan secepat mungkin. Karena itu pasukan diterjunkan dari ketinggian 120 m.

Ini adalah awal dari penyerbuan Belanda atas Ibukota Republik Indonesia, kala itu Yogyakarta. Dengan maksud untuk menghapus keberadaan Republik Indonesia, sehingga Belanda akan kembali berkuasa di bumi Hindia Timur (Indonesia).

Aksi militer yang dikenal dengan Agresi Militer kedua ini (Agresi Militer pertama telah dilakukan Belanda tahun 1947, dengan menguasai sebagian besar Jawa Barat dan Jawa Timur serta sebagian Jawa Tengah), sudah direncanakan sejak Agresi Militer pertama sukses dilaksanakan. Paling tidak sejak Januari 1948 telah dibentuk satgas operasi, yang merencanakan aksi pendaratan udara ini. Dalam rencana Jenderal Spoor (Panglima Militer Belanda di Indonesia), kelompok penerjun payung memegang peranan penting, dan menurut stafnya penguasaan Jawa Tengah akan sukses hanya dengan penyerangan besar-besaran dari udara. Operasi tersebut diberi sandi "Operatie Kraai" (Operasi Burung Gagak).

Read More......

Sejarah singkat Kapten Muslihat


Belum banyak orang tau, apabila jalan Kapten Muslihat yang setiap harinya tidak pernah tidak dilalui kendaraan bermotor dan pejalan kaki itu ternyata menyimpan nilai sejarah tentang gugurnya seorang pejuang muda di masa revolusi, bahkan karena perjuangan dan pengorbanannya, selain nama besarnya diabadikan menjadi nama jalan tersebut, dibagian jalan lain tersebut didirikan pula monumennya, itulah monumen yang selama ini kita kenal sebagai Kapten Muslihat. Akan tetapi tahukah anda, siapa kapten Muslihat itu ?.

Tubagus Muslihat lahir di Pandeglang, hari Senin tanggal 26 oktober 1926, bertepatan dengan terjadinya aksi pemogokan buruh komunis yang saat itu tengah gencar-gencarnya melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Hindia Belanda.

Pendidikan formal Tb Muslihat diawali dari HIS Rangkas Bitung, akan tetapi, hanya sampai kelas 3, karena ia harus ikut pindah bersama orang tuanya ke Jakarta. Di Jakarta ia melanjutkan kembali pada tingkat sekolah yang sama hingga selesai.

Tamat dari HIS tahun 1940. kemudian dilanjutkan ke MULO sampai kelas 2. Sekeluarnya dari MULO, Tb Muslihat bekerja di BOSBOW Proefstasiun (Balai Penelitian Kehutanan) yang terletak di Gunung Batu Bogor, akan tetapi baru sebulan kerja disana, terjadi perang Pasifik, perang yang memaksa tentara dan pemerintahan Belanda menyerah kepada Jepang.

Sejak saat itu, tepatnya tahun 1942, kota Bogor dikusai oleh Dai Nippon. Sejalan dengan itu, Tb Muslihat berpindah kerja ke Rumah Sakit Kedung Halang Bogor, dan menjadi juru rawat, tetapi tidak lama kemudian pindah lagi ke jawatan kehutanan.

Situasi Kota Bogor dibawah kepemimpinan Dai Nippon tidak lebih baik dari Pemerintahan Jepang dikenal dengan pemerintahan militer, segala kebijakan diserahkan kepada pucuk pimpinan angkatan perang di daerah kekuasannya masing-masing, garis kebijakan dibicarakan langsung dengan Markas Besar Angkatan perang, sedangkan pelaksanaan dari kebijakan tersebut sepenuhnya berada ditangan mentri pertahanan dan para Panglima Daerah pendudukannya masing-masing, hal semacam ini sudah merupakan watak dari penjajah.Meninggalnya kapten Muslihat disaksikan oleh Dr Marjuki Mahdi. dari berbagai sumber (Endang Sudarya)

Baca selengkapnya : Silahkan Klik disini

Read More......

Kapten Muslihat dalam sejarah TNI


8 Desember 1945. Pertempuran Bogor

Setelah permintaan Inggris untuk menyerahkan Istana Bogor ditolak oleh para pejabat Indonesia, pada tanggal 8 Desember 1945 tentara Inggris menyerang Istana Bogor dan menurunkan bendera merah putih.Perbuatan tentara Inggris yang menginjak-nginjak kedaulatan Republik Indonesia menimbulkan amarah para pemuda. Mereka yang tergabung dalam barisan berani mati, menyerang kedudukan pasukan Inggris di sekitar kota Paris, Paldator, Kebun Raya, dan Istana Bogor. Pada keesokan harinya pasukan Inggris mendatangkan bala bantuan dari Jakarta. Kedatangan mereka disambut dengan perlawanan yang hebat oleh para pemuda Bogor. Pertempuran yang berlangsung pada tanggal 8 Desember 1945 ini telah menimbulkan korban puluhan orang, termasuk Komandan Kompi 4 Batalyon 2 Letnan Satu Muslihat.

(http://www.sejarahtni.mil.id/index.php?cid=2008 )

Read More......